De Gea Akan Betahan Atau Pergi ?

Wristbandsupplies.com – Kiper David De Gea akan segera kehabisan kontrak pada musim depan, dimana kontraknya akan berakhir pada 2019-2020 mendatang. Dengan menyisahkan satu tahun kontraknya bersama klub membat MU diberitakan mulai panik untuk bisa mempertahankan kiper asal Spanyol itu.

Bahkan menurut laporan yang diterbitkan oleh Skysport jika kontrak Davi De Gea membuat para petinggi Manchester United siaga satu. Dikarenakan sang pemain yang belum kunjung meneken kontrak baru yang sudah dilayangkan oleh pihak klub beberapa bulan yang lalu. Namun kabarnya David De Gea mencoba mengajukan syarat kepada pihak MU untuk yakni kenaikan gaji.

Namun kabarnya MU merasa De Gea mulai mencoba mengancam klub untuk menuruti permintaan gaji sang stoper asal Spanyol itu. Mereka merasa jika De Gea dan juga agennya yaitu Jorgen Mendes mencoba memanfaatkan MU untuk bisa mendapatkan gaji yang tinggi di klub. MU sendiri sudah merundingkan masalah tersebut kepada sang agen De Gea, Jorgen Mendes untuk bisa memberikan tuntutan gaji yang jauh lebih rendah dari yang diminta oleh sang kiper.

David De Gea sendiri bisa dikatakan pemain yang tersisa dalam rezim Sir Alex Ferguson. Dia merupakan kiper yang sudah berhasil menjadi salah satu kiper terbaik dunia saat ini. Apalagi kehadirannya disektor penjaga gawang sangat dibutuhkan oleh klub dalam beberapa musim terakhir mengingat Sang kiper pernah memenangkan berbagai trofi bergengsi seperti Premier League dan juga Liga Eropa.

Akan tetapi laporan ternyar yang dikabarkan oleh Skysport mengungkapkan jika De Gea sudah hampir pasti bertahan di MU. Kiper berusia 28 tahun tersebut akan menandatangani kontrak dengan durasi lima musim kedepan dan ia akan mendapatkan gaji mencapai 375 ribu poundsterling per pekan. Dengan begitu De Gea akan menjadi kiper dengan bayaran termahal di dunia.

Manchester United Dinilai Tidak Memiliki Gelandang Bertahan Handal

Wristbandsupplies.com – Kekalahan Manchester United kontra Crystal Palace membuat eks pemain MU, yakni Danny Murphy merasa ada satu titik kelemahan klubnya yang tidak bisa stabil. Ia menerangkan seharusnya Setan Merah membunuh permainan pada babak pertama karena Palace sudah pasti akan frustrasi dan tidak mungkin bisa kembali bangkit.

Seperti yang sudah terlihat jika Manchester United harus takluk di ajang EPL pekan ke-3, oleh Crystal Palace. Kala itu Paul Pogba dkk harus takluk dengan skor 1-2 di Old Trafford. Kekalahan dramatis itu membuat banyak fans MU begitu meradang dan juga para Legenda klub.

Tidak hanya itu Marcus Rashford seharusnya bisa mengkovensikan penalti dengan gol. Ia justrunya menembak ke tiang gawang yang akhirnya penalti MU dalam dua pertandingan terakhir berturut gagal dieksekusi dengan baik hingga gagal mendapatkan raihan poin penuh.

Padahal pada pertandingan melawan Wolves mereka memiliki kans untuk memenangkan pertandingan andai kata Paul Pogba tidak gagal menembak penalti dalam pertandingan tersebut. Menurut Danny Murphy ia tidak menyalahkan para pemain MU yang tidak gagal meeksekusi penalti dirinya justru merasa lini tengah MU yang kurang oke karena tidak ada pemain yang bisa membuat Paul Pogba bisa tenang.

Karena MU membutuhkan seorang gelandang bertahan yang bisa menutup permainan lawan. Dia merasa  Ole Gunnar Solskjaer membutuhkan pemain seperti Michael Carrick yang bisa bertahan ketika diserang lawan.

”Oke gol kedua Palace seharusnya David De Gea bisa menghalaunya, namun seharusnya United bisa membunuh pertandingan tersebut dibabak pertama. Saya menyoroti tidak ada gelandang kreatif di lini tengah. Pogba menjadi pemain yang lebih kebawah. Tidak ada gelandang bertahan yang menyerupai Michael Carrick atau jika kita pergi ke Barcelona pemain seperti Sergio Busquets adalah pemain yang fantastis bisa menutup serangan lawan. Mereka kekurangan pemain seperti itu, sementara Lingard tidak bisa bermain sebagai playmaker dengan baik, biarkan Pogba bermain lebih kedepan dan isi pemain seperti Carrick.”

Ole Gunnar Solskjaer : Pemain Terbaik Dunia Juga Bisa Gagal Eksekusi Penalti, Jadi Santai Saja

Wristbandsupplies.com – Machester United harus menelan kekalahan di ajang EPL pekan ke-3 melawan Crystal Palace di Old Trafford dengan skor 1-2. Kekalahan tersebut membuat rekor bagus Setan Merah di Premier League harus pupus ditangan The Eagles. Yang menjadi sorotan adalah eksekusi penalti yang gagal dilakukan oleh Marcus Rashford. Sang pemain gagal menuntaskan hadiah penalti yang diberikan wasit. Padahal pertandingan sebelumnya ketika melawan Wolves Paul Pogba juga harus gagal memanfaatkan peluang penalti untuk meraih tiga poin.

Namun pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer langsung memberikan pembelaan kepada striker utamannya itu. Ia merasa semua pemain pernah gagal dalam mengesekusi 12 pass. Bahkan para pemain terbaik dunia juga pernah gagal dalam menuntaskan penalti.

Manchester United sendiri pada pertandingan tersebut tidak bermain buruk, mereka bahkan tampil menyerang dari babak pertama. Bahkan 30 tembakan mengarah ke gawang Crystal Palace. Sayang Crystal Palace berhasil bangkit di babak kedua dan melakukan serangan balik.  Pemain Crystal Palace yakni Andew Ayem berhasil mencatatkan skor untuk Palace pada menit ke-32 lalu MU sejatinya bisa menyamakan keunggulan pada menit ke-70 tetapi tendangan penalti yang dieksekusi Marcus Rashford harus membentur mistar gawang. Sementara mereka barus bisa menyimbangkan keunggulan lewat sepakan Daniel James pada menit ke-89. Sial bagi MU, menit ke 90+3 Crystal Palce justru menambahkan keunggulan lewat skema serangan balik dan Patrick van Aanholt berhasil menjembol gawang David De Gea. Skor pun 1-2 untuk kemenangan anak asuh Roy Hodgsoon.

”Saya pikir kami sudah bermain begitu bagus untuk menyerang dan menciptakan begitu banyak peluang. Sayang kami tidak beruntung termasuk penalti Marcus Rashford yang gagal menjadi gol. Saya pikir semua pemain pernah gagal dalam menendang penalti bahkan saya pernah gagal ketika saya masih bermain.”

”Marcus maupun Paul tetap bisa mencetak gol lagi dari penalti, saya mengatakan kepada mereka tidak perlu kecewa bahkan pemain terbaik dunia juga pernah gagal dalam tendangan penalti.” ungkap Ole Gunnar Solskjaer.