Paus Fransiskus Menyatakan Kekhawatirannya Akan Sikap Altruisme Manusia

Menjadi Perempuan Susah-Susah Gampang Terkantung Situasi

Baru-baru ini Paus Fransiskus, mengelurkan suatu pernyataan yang cukup menampar banyak orang. Dan ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran bagi banyak orang. Memang pada akhirnya ini mendapatkan berbagai macam reaksi dari para netizen. Ada yang setuju ada yang tidak. Dan itu semua kembali lagi pada masing-masing orang. Karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda. Dan itu wajar. Sehingga disini kami tidak akan menggiring orang untuk setuju atau tidak. Tapi lebih untuk membuka pandangan orang-orang.

Paus Fransiskus Menyatakan Kekhawatirannya Akan Sikap Altruisme Manusia

Sehingga orang-orang akan semakin luas sudut pandangnya. Sehingga ini bisa menjadi bahan pikiran dan pertimbangan untuk masa kedepan setiap orang. Paus Fransiskus sendiri, dia sangat aware akan sikap humanity. Akan sikap altruisme, dimana itu adalah sikap alami dari setiap manusia. Dan semua orang rasanya memiliki sikap tersebut. Tapi ada beberapa orang dengan sadar penuh akan sikap tersebut. Tapi ada juga tetap beberapa orang yang masih menolak dan tidak menyadari akan sikap altruisme itu.

Dan Paus Fransiskus mengatakan, bahwa ada kekecewaan pada dirinya melihat orang-orang di zaman sekarang ini. Dimana mereka lebih mengarah atau mengekspresikan sikap altruisme mereka kepada hewan peliharaan. Memang itu tidka masalah. Semua orang memiliki hak untuk itu. Tapi yang membuat dia kecewa, banyak orang yang sekarang lebih enggan untuk memiliki anak. Apalagi di vatikan, semakin jarang orang yang berpikir untuk memiliki anak.

Bahkan pun kalau memiliki anak, mereka lebih prefer untuk cukup satu. Ataupun mengangkat anak yatim piatu. Itu tidak masalah memang. Semua orang memiliki kebebasan akan itu. Tapi balik lagi, alangkah baiknya, jika pasangan memiliki anak. Sehingga akan terus meneruskan sikap altruisme, dan tetap ada sikap alami keibuan dan kebapakan dari manusia, bisa terus menerus ada. Dan itu penting untuk dijaga. Karena bagaimana pun setiap orang memiliki perasaan dan sikap itu dalam darahnya. Jadi jangan sampai sikap-sikap itu hilang karena enggan nya manusia untuk memiliki anak.