Kejang Absans – Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya

Kejang absans, juga dikenal sebagai absens epileptik, adalah jenis kejang epilepsi yang umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja. Kejang absans ditandai dengan kehilangan kesadaran yang singkat dan tiba-tiba, biasanya berlangsung selama beberapa detik hingga 20-30 detik. Selama kejang absans, penderita mungkin terlihat seperti “berpikir” atau “mengabsen” sejenak dan biasanya tidak mengingat apa yang terjadi selama episode tersebut. Berikut adalah penjelasan tentang penyebab, gejala, dan cara menangani kejang absans:

**Penyebab Kejang Absans:**
Penyebab pasti kejang absans belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini bahwa aktivitas listrik yang abnormal di otak dapat memicu kejang. Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam rentang kejang ini. Terkadang, kejang absans juga dapat terjadi bersamaan dengan jenis kejang epilepsi lainnya.

**Gejala Kejang Absans:**
Gejala utama kejang absans adalah kehilangan kesadaran yang tiba-tiba dan singkat, biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik. Selama kejang, penderita mungkin terlihat seperti “mengabsen” atau terdiam tanpa adanya gerakan yang mencolok. Matanya bisa menggeliat atau melihat kosong, dan penderita mungkin tidak responsif terhadap rangsangan eksternal. Setelah kejang berakhir, penderita biasanya kembali normal tanpa adanya kebingungan atau amnesia terhadap peristiwa yang baru saja terjadi.

**Cara Menangani Kejang Absans:**
Jika seseorang mengalami kejang absans, langkah pertama yang harus diambil adalah tetap tenang dan memberikan ruang untuk keamanannya. Jangan mencoba mengganggu atau menyentuh orang yang mengalami kejang, kecuali diperlukan untuk melindunginya dari benda-benda tajam atau bahaya lainnya di sekitarnya.

Jika kejang berlangsung lebih lama dari biasanya atau terjadi beberapa kali dalam satu hari, segera hubungi layanan darurat atau bawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan, seperti EEG (elektroensefalogram), untuk membantu mendiagnosis kejang absans dan menentukan penyebabnya.

Pengobatan untuk kejang absans biasanya melibatkan penggunaan obat anti-kejang. Dokter akan meresepkan obat yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu. Pemantauan rutin dan konsultasi dengan dokter adalah penting untuk memantau efektivitas pengobatan dan mengidentifikasi setiap perubahan dalam kondisi penderita.

Penting untuk mendukung dan memberikan pemahaman kepada penderita dan keluarganya tentang kejang absans. Edukasi mengenai tanda-tanda dan penanganan kejang absans dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan manajemen kondisi ini secara keseluruhan.