Bayi Mengalami ISK? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi. ISK terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih, termasuk kandung kemih dan uretra. Gejala ISK pada bayi mungkin tidak selalu jelas dan dapat berbeda-beda antara bayi laki-laki dan perempuan. Berikut ini adalah gejala yang dapat muncul pada bayi yang mengalami ISK, serta beberapa cara untuk mengatasinya:

Gejala ISK pada Bayi:
1. Demam: Bayi yang mengalami ISK mungkin mengalami demam. Demam pada bayi dapat disertai dengan peningkatan suhu tubuh yang signifikan, ketidaknyamanan, dan iritabilitas.
2. Muntah atau mual: ISK dapat menyebabkan bayi muntah atau merasa mual. Muntah yang berulang atau mual yang tidak biasa perlu diperhatikan.
3. Perubahan pola makan: Bayi yang mengalami ISK mungkin mengalami perubahan dalam pola makan mereka. Mereka mungkin menolak makan atau mengurangi asupan makanan mereka.
4. Kelelahan dan ketidakaktifan: Infeksi yang terjadi dalam tubuh bayi dapat menyebabkan kelelahan dan ketidakaktifan yang tidak biasa.
5. Perubahan dalam buang air kecil: Bayi yang mengalami ISK mungkin mengalami perubahan dalam pola buang air kecil mereka. Mereka bisa mengompol lebih sering atau mengalami ketidaknyamanan saat buang air kecil.
6. Urine yang berbau tidak sedap: Urine bayi yang mengalami ISK mungkin berbau tidak sedap atau terlihat keruh.

Cara Mengatasi ISK pada Bayi:
1. Konsultasikan dengan dokter: Jika Anda mencurigai bayi mengalami ISK, penting untuk segera menghubungi dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes urin untuk memastikan diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat.
2. Antibiotik: Jika ISK terdiagnosis, dokter akan meresepkan antibiotik untuk menghilangkan infeksi bakteri. Penting untuk memberikan antibiotik sesuai dengan instruksi dokter dan menyelesaikan seluruh kursus pengobatan, meskipun gejala sudah mereda.
3. Air minum yang cukup: Memastikan bayi minum cukup air dapat membantu mempercepat penyembuhan dan membersihkan bakteri dari saluran kemih. Jika bayi belum makan makanan padat, ASI atau susu formula akan mencukupi kebutuhan cairan mereka.
4. Mengganti popok dengan rutin: Mengganti popok secara teratur adalah penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah bakteri dari kontaminasi area genital bayi.