Memang benar kata orang, jika ayah adalah cinta pertama dari anak perempuan. Dan itu berlaku pada saya. Saya yang merupakan anak perempuan satu-satunya dari 5 bersaudara dan paling bungsu. Tentu saja menjadi anak kesayangan papa. Dan saya seperti menjadi putri di rumah, semua kakak ku bertanggung jawab atas ku. Jadi jika saya jatuh, semua kena marah. Dan masalahnya, dulu saya sering jatuh, lecet, memar, patah tulang, jidat sobek, dagu sobek. Jadi kena marah, sudah menjadi hal biasa buat kakak-kakakku.
Suka Duka Menjadi Anak Bungsu Perempuan Di Keluarga
Menjadi anak bungsu dari 4 orang kakak laki-laki menjadi hal yang sangat menyenangkan. Rasanya seperti punya seorang pacar (yaitu papa) dan 4 orang selingkuhan (kakak-kakakku). Sehingga kalau kemana-kemana pasti ada yang menjaga. Dan permainan anak permpuan pada umumnya seperti masak-masakan adalah permainan ku dulu. Mungkin itu yang paling sering saya mainkan. Karena itu yang asik dimainkan sendiri. Selebihnya saya main bersama kakakku, main bola, main gasing, tamiya, airsoft gun, smack down.
Jadi wajar kalau besanya tomboy dan lebih banyak teman lelaki. Karena kalau ngobrol lebih masuk dengan anak laki-laki. Karena ngobrolnya ultramen, dragon ball, naruto, one piece. Dan acara kesukaan dulu adalah smack down. Dan ini menjadi acara favorite kami. Jadi setiap weekend aku, ayah dan semua kakakku akan berkumpul di ruang tengah dan menonton smack down. Sampai kalo aku ketiduran, papa atau kakakku akan membangunkan ku dan ajak nonton.
Dan kalau mama masih bangun, kami semua dimarahi oleh mama dan aku disuruh tidur. Dan aka akan nangis-nangis ke papa minta tolong bilangin ke mama aku mau nonton, tolong bujukin mama. Dan ini menjadi tradisi kami. Dan kalau ada game baru, semua kakakku akan merapat pada ku, dan menjelaskan ini gamenya bagus loh, bisa main apa aja dan minta aku bujukkin ke papa beliin gamenya buat kakakku, biar nanti kakakku ajarin aku main.
Dan aku akan ke papa dan bujuk beliin permainan itu buat kakakku. Jadi ya, aku diperalat. Dan ujung-ujungnya, aku tidak di ajak main, karena katanya nanti aku ngerusakin, dan jalan keluarnya nangis ke papa dan akhirnya papa beliin lagi buat aku. Masa yang menyenangkan.