Saat kita sedang berada di satu hubungan yang tidak sehat. Apapun yang dilakukan pasangan kita, yang padahal sudah jelas itu tidak baik, itu adalah keliru, kita akan melihat itu sebagai sebuah kebaikan. Kita akan mencari sisi positif dari hal tersebut. Kita akan selalu memberikan pengecualian akan itu. Kita berusaha memberikan alasan positif, seperti niatnya baik kok. Dia cuman ingin yang terbaik aja untuk kita. Dia lakukan itu demi kebaikan ku. Dia tidak seburuk itu. Ya dia memiliki alasan tersendiri. Dia melakukan itu karena dia sayang padaku.
Banyak Orang Tidak Sadar Bahwa Dia Sudah Menjalani Hubungan Yang Toxic
Apapun itu, akan kita berikan pengecualian, dan berusaha meyakinkan orang lain, bahwa pasangan kita tidak seburuk itu. Kita akan menjaga penilaian orang akan pasangan kalian. Sehingga mereka tidak salah paham. Dan mereka bisa melihat itu seperti kita melihat pasangan kita. Bahwa dia memiliki niat baik. Kita tahu bahwa tidak ada orang yang sempurna. Mau sebaik apapun orang tersebut. Pasti dia memiliki kekurangan juga. Dan setiap orang memiliki cara berbeda-beda dalam mengungkapkan atau mengekspresikan rasa sayang mereka. Mungkin dengan cara tersebut, pasangan kita bisa mengekspresikan rasa sayang mereka.
Sehingga kita akan menerima perbuatan keliru mereka. Walaupun kita jelas sakit, kita sudah disakiti olehnya. Tapi kita akan menghibur diri dengan membuat mindset bahwa dia lakukan ini untuk kebaikanku. Dia melakukan ini karena dia sayang padaku. Dan ini yang membuat kita semakin sulit untuk keluar dari sebuah hubungan yang tidak sehat, atau yang sekarang ini orang menyebutnya dengan hubungan toxic. Ya itulah cinta. Cinta bisa membutakan. Tidak hanya secara pandangan, tapi secara batin, lewat pikiran semua dibutakan. Kita dibuat menjadi orang yang berbeda.
Kita dibuat menjadi seseorang yang bodoh karena cinta. Kita menjadi keras kepala. Dan tidak heran jika kita akhirnya akan mulai terbiasa dengan segala rasa sakit. Kita mulai menikmati dengan rasa sakit dan kecewa yang diberikan oleh pasangan kita. Dan kita malah menjadi ketergantungan dengan rasa sakit itu.