Tidaklah Mudah Menerapkan Berdamai Dengan Masa Lalu Dan Diri Sendiri

Belajar Untuk Tidak Menunggu Bola Tapi Menjemput Bola

Dari sekian rangkaian perjalanan kehidupan yang anda hadapi anda lalui. Pasti anda sudah belajar banyak hal. Belajar banyak nilai kehidupan. Dan belajar mengenal banyak sekali orang. Ada yang masih tinggal di dalam hidupmu, ada yang sudah pergi meninggalkan bekas, dan ada yang hanya lalu lalang. Ada berbagai macam orang dengan kesan tersendiri.

Tidaklah Mudah Menerapkan Berdamai Dengan Masa Lalu Dan Diri Sendiri

Dari sekian banyak orang yang anda kenal dan masuk di kehidupan anda apakah ada di antaranya yang pernah menyakiti dan mengecewakan anda dengan sangat. Sampai anda menyimpan kesedihan bahkan kebencian di dalam hati? Memang rasa benci adalah hal yang tidak baik. Apalagi sampai mendendam. Ayahku saja selalu mengajarkan untuk menjadi orang yang baik, jangan pernah membenci apalagi simpan rasa dendam pada orang. Meskipun orang tersebut menyakitimu, janganlah membencinya.

Karena jika anda membenci atau mendendam. Itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Saya sudah berusaha keras untuk tidak pernah membenci atau mendendam kepada orang lain. Tapi saya masih sulit menerapkan itu dalam hidupku. Ada dua orang pernah menyakitiku dengan sangat dan amat, yang membuatku sangat membencinya. Saya sudah berusaha mengampuni. Tapi setiap mengingat hal yang sudah-sudah. Membuat saya terjebak lagi di perasaan benci, marah,  takut.

Dan itu sangat menyulitkanku. Menyulitkanku dalam menjalani hidup, dan berhubungan dengan orang-orang. Karena secara tidak langsung, saat hal itu terbayang, teringat, ada rasa marah dan takut yang sangat amat dalam hati. Sehingga itu sangat mempengaruhiku. Dalam aktivitasku maupun komunikasiku dengan orang lain. Dan beberapa orang mengalami imbas dari emosi yang tidak bisa saya kontrol.

Dan itu cukup menyiksaku. Ingin sekali berubah. Ingin melepas segala perasaan benci dan marah. Saya berusaha berdamai dengan masa lalu dan diri saya sendiri. Dan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kadang kesal dengan diri sendiri kenapa tidak bisa mengontrol emosi, kenapa harus berkata kasar pada orang, atau berbuat jahat. Kenapa tidak bisa menjadi lebih baik. Semua perasaan itu membuat saya berkelahi dengan diriku sendiri.